"Hati"

Tatalah hatimu! Tetapi kalau belum bisa menata hati, tatalah sendalmu dengan baik.

My Blog List

...Rumah Makan Harmoni (Depan BANK MANDIRI SYARIAH SUDIRMAN) terima karyawan wanita, diutamakan yang pandai membungkus nasi. hubungi Helmi 081268086958

Pages

Monday, May 17, 2010

MENGENAL TENTANG EFFECTIVE MICROORGANISME (EM)

Mengenal tentang Effective Microorganism (EM)

Apa itu EM?

EM adalah kultur campuran dari mikroorganisme yang meng- untungkan bagi pertumbuhan tanaman. Sebagian besar mengandung mikroorganisme Lactobacillus sp. bakteri penghasil asam laktat, serta dalam jumlah sedikit bakteri fotosintetik Streptomyces sp. dan ragi. EM mampu meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah organic sehingga sangat bagus digunakan untuk mempercepat pengomposan sampah organik atau kotoran hewan, meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme pathogen.

EM diaplikasi sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman secara berkelanjutan. EM tidak mengandung mikroorganisme yang secara genetic telah domodifikasi tetapi terbuat dari kultur campuran berbagai spesies yang terdapat dalam lingkungan alami.

Sejarah EM

Pembangunan pertanian secara alami dan akrab lingkungan telah lama dikembangkan di Jepang dengan tujuan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun. Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan system pertanian organic, tetapi ternyata hasilnya relative sedikit atau mempunyai produktivitas rendah.

Dalam tahun 1980-an, Prof. Dr. teruo Higa dari University of The Ryukyus, Okinawa Jepang memeprkenalkan konsep EM atau Effective Microorganisme (EM) setelah mengadakan penelitian hampir 20 tahun tentang kehidupan mikroorganisme. Dalam penelitian tersebut sekelompok mikroorganisme effective yang bermanfaat oleh Prof. Dr. Teruo Higa telah dikembangkan dan digunakan sebagai salah satu cara memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki effisiensi penggunaan bahan organic oleh tanaman yang kemudian disebut dengan Effective Microorganisme yang di singkat EM.

Periode riset professor Higa dimulai sejak tahun 1968 dan untuk pertama kali hasilnya diperkenalkan kepada para ahli dunia. Pada tahun 1980 hasil-hasilnya dibidang pertanian sangat menakjubkan dan para ahli dunia memberikan julukan "microorganisme sakti dari Jepang " Untuk menandai penemuannya pada tahun 1980 didirikan lembaga " International Nature Farming Research Center" (INFRC). Para ahli dari berbagai kawasan dunia menginginkan Teknologi EM ini untuk dikembangkan dan tahun 1989 didirikan Asia Pasifik Nature Agriculture Network (APNAN) dan tahun 1991 untuk kawasan Amerika latin/Amerika selatan didirikan "South Amerika Nature Farming Agriculture Network" (SANAN) tahun 1994 didirikan EM Research Organizatioan (EMRO).

Teknologi EM terkini

Teknologi EM merupakan bioteknologi yang dikembangkan sejalan dengan prinsip-prinsip pertanian yang berwawasan lingkungan, mengurangi atau menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan memanfaatkan system alami untuk meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi biaya produksi serta menghasilkan bahan yang tidak terkontaminasi bahan kimia.

Teknologi EM kini telah diterapkan lebih dari 160 negara didunia dengan berbagai merk dagang EM yaitu EM Master, EM1, EM2, EM3, EM4. Perbedaannya hanya terletak pada komposisi (jumlah) masing-masing microorganisme yang menyusunnya. Semua jenis formula EM tersebut diatas terdiri dari 5 kelompok microorganisme yakni bakteri photosintetik, bakteri Asam Laktat, Actinomycetes, Ragi dan Cendawan Fermentasi.

Usaha pengembangan Teknologi EM di Indonesia digalakkan sejak tahun 1990, oleh Indonesia Kyusei Nature Farming Societies (IKNFS) dengan pemimpinnya Ir. GN Wididana M.Agr. yang juga merupakan salah satu murid dari Prof. Dr. Teruo Higa. IKNFS adalah lembaga non pemerintah yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan pertanian akrab lingkungan dan berkelanjutan.

Teknologi EM yang dikembangkan di Indonesia sampai saat ini adalah dikenal dengan merek dagang EM-4, terdiri dari 90% Lactobacillus dan 10% sisanya adalah 4 jenis lainnya; apabila diurai terdiri dari 10 genus dan 80 spesies.

No comments:

Post a Comment