"Hati"

Tatalah hatimu! Tetapi kalau belum bisa menata hati, tatalah sendalmu dengan baik.

My Blog List

...Rumah Makan Harmoni (Depan BANK MANDIRI SYARIAH SUDIRMAN) terima karyawan wanita, diutamakan yang pandai membungkus nasi. hubungi Helmi 081268086958

Pages

Wednesday, July 21, 2010

Bagaimana Rasulullah mendidik Anak?



1. Anak itu merupakan asset masa depan, maka mendidik anak harus secara benar. Terutama mendidik anak lelaki, karena mereka adalah calon pemimpin. Hadist Ibnu Abbas: “Ajarilah, Mudahkanlah, Gembirakanlah dan Janganlah ditakut-takuti”
2. Memberikan keteladanan atau contoh yang baik kepada anak.
3. Memilih waktu yang tepat dalam menasehati anak. Misalnya pada saat jalan2 atau pada saat makan malam bersama.
4. Memelihara anak dengan bermusyawarah, jangan memaksa, ajak diskusi.
5. Mendoakan anak
6. Memberikan mainan yang memancing kreatifitas anak.
7. Menolong anak agar berbakti pada orang tua.
8. Tidak banyak mencela/memaki anak. Jangan mengatakan sesuati yang tidak baik pada anak.
9. Banyak berdoa untuk kebaikan anak.
10. Memperhatikan gizi anak, karena berpengaruh penting untuk perkembangan anak.

Dalam surat Al Kahfi ayat 10, terdapat do’a untuk menenangkan hati dan terlepas dari kesulitan.

Tanya Jawab

- Bagaimana melunakkan hati anak?
Berdoa diwaktu yang makbul misalnya; setelah habis sholat fardhu, menjelang buka puasa. Banyak beristighfar, sholawat dan doa orang tua.
Sebut nama anak dalam do’a2 kita.
Jika anak akan menempuh ujian, doakan” Berilah kemudahan, kelulusan dan sempurnakanlah dengan nilai2 yang bagus”

-Hadist Ibnu Abbas yang menjelaskan untuk tidak menakut-nakuti anak, pada kenyataannya, Bagaimana kalo anak sulit sekali diajak sholat seringkali orang tua menakuti dengan ancaman2?
Jika anak sudah baliqh, wajib untuk menjalankan sholat tidak apa2. Tapi akan menjadi baik, jika anak dilatih untuk membiasakan diri melakukan sholat. Dan ibu jangan pernah bosan untuk menasehati anak.


NASIHAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA.
***31:12*** 12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
***31:13*** 13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
***31:14*** 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1181]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
[1181] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
***31:15*** 15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
***31:16*** 16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus [1182] lagi Maha Mengetahui.
[1182] Yang dimaksud dengan "Allah Maha Halus" ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
***31:17*** 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
***31:18*** 18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
***31:19*** 19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [1183] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
[1183] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.
(Dikutip dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment