"Hati"

Tatalah hatimu! Tetapi kalau belum bisa menata hati, tatalah sendalmu dengan baik.

My Blog List

...Rumah Makan Harmoni (Depan BANK MANDIRI SYARIAH SUDIRMAN) terima karyawan wanita, diutamakan yang pandai membungkus nasi. hubungi Helmi 081268086958

Pages

Tuesday, August 2, 2011

Ayah...ramadhan kali ini aku perbanyak baca Alfatiha untuk Mu

Ayah, kini aku telah punya 3 anak (cucu mu) masih kecil, 2 cowok dan 1 cewek. Mereka lucu sekali...barang kali seper itulah aku dulu di mata ayah. Mereka selalu merengek di kala membutuhkan sesuatu, bahkan merajuk saat kemauannya tak aku turuti. (Apakah dulu juga aku begitu. Semua itu masa lalu yang indah, kini Ayah telah tiada)

Ayah, betapa aku begitu menghormati juga menyayangimu. Ayah, saat kau bercanda hanya untuk membuatku tertawa, tapi yang ada hanya senyuman tak bernyawa yang keluar dari bibirku. Maafkan aku, karna saat itu hatiku sedang tak gembira.

Ayah, mengenang masa lalu, saat bermain jadi kegiatan utamaku setelah belajar. Sore itu, suara sepeda motormu terdengar dari tempat bermainku, serta merta kusudahi permainan dan ku beranjak pulang. Aku masih ingin bermain, Ayah!

Ayah, kutau engkau masih ada pekerjaan setelah pekerja siang selesai. Setelah sholat Maghrib dilakukan bersama, kau meluangkan waktu hanya untuk mengajarkanku dan anak2 kampung Quaran kecil (sekaranIQRA jilid pertama). Dan kau lakukan itu sampai ku mampu menyelesaikan IQRA jilid keenam agar ku dapat membaca Alquran. Aku harus mengulang lembaran yang sama, saat aku tak bisa membedakan cara baca huruf yang hampir serupa, keliru mengartikan tanda baca, dan itu tak mudah, Ayah!

Ayah, kau bercerita tentang banyak kisah teladan. Berharap aku dapat mengambil pelajaran dari itu semua. Mungkin kini ku sudah lupa dengan ceritanya, tapi ku masih mengingat kau begitu bersemangat.

Ayah, bukan hanya aku, abang, kakak dan adik yang jadi bebas buta alquran...tapi juga sebagian orang kampung kita juga. Alangkah besarnya pahala Ayah. Ibu selalu setia menemani ayah ngajar ngaji sampai malam, walau dia capek.

Ayah, aku sangat takut ketika kau marah padaku. Tapi kusadar itu demi kebaikan, karna marahmu untuk mendidikku. Marah untuk menyampaikan kekecewaan atas sikapku. Dan dengan begitu, aku tak ingin lagi melakukan kesalahan yang sama karna ku takut kau kecewa.

Ayah, banyak cerita lain yang telah kita ciptakan bersama. Banyak kenangan di sana yang sekarang hanya dapat diambil hikmahnya saja.

Ayah, jangan khawatirkan aku. Aku akan baik-baik saja karna selalu ada doa darimu yang selalu menemani langkah hidupku. Bekal yang selalu Ayah berikan sejak dulu, selalu kugunakan. Kalaupun aku mesti terjatuh, biarlah aku belajar bagaimana aku harus segera bangkit. Kalaupun aku mesti terluka, biarlah aku belajar bagaimana aku harus menyembuhkannya.

Ayah, aku yakin aku pasti bisa melewati semua apa yang disebut jalan menuju masa depan. Semoga segala yang menjadi rintangan, bisa aku selesaikan dengan cara yang sepadan. Ayah, aku ingin membuatmu tersenyum.

"Ayah terima kasih nanda haturkan kepadamu
Yang telah mendidik dan membesarkanku bersama ibu
Ayah engkaulah guruku yang terbaik sepanjang usiaku
Yang telah membimbing masa kecilku meniti jalan Tuhanku"

"Ayah semoga hasrat ku membaca 1000 alafatiha untuk Mu dan untuk kita semua selama ramadhan ini terwujud...amin...

No comments:

Post a Comment